Senin, 01 Mei 2017

Dawet Ireng khas Purworejo

Dawet ireng atau cendol hitam banyak dijumpai sepanjang perjalanan purworejo ke cilacap waktu itu 😄 Secara umum bentuknya sama seperti dawet ayu Banjarnegara yang membedakan dawet ireng ada aroma sangit apa yang bahasa Indonesia 😉 karena bahan yang digunakan dari merang/jerami yang dibakar. Rasanya kenyal walaupun tanpa tambahan air kapur sirih.

Punya stok merang bakar sudah lama tapi terabaikan karena kesibukan lain. Mau mencoba buat jongkong blum sempat terlaksana juga 😢 search di google akhirnya diputuskan pakai resepnya mbak Diah rasanya sama dengan aslinya cuma warnanya lebih pekat di penjual2nya.

Untuk mencetaknya saya menggunakan saringan cendol yang biasa bukan yang ada alat tekannya. Jadi menggunakannya pakai ulekan atau centong nasi. Saya hanya membuat setengah resep saja. Saya beri tambahan pewarna hitam supaya lebih pekat.

Dawet ireng
Rebake avit

Bahan:
30 gr tepung beras
25 gr tepung tapioka
1/4 sdt garam
300 ml air matang
3 sdm abu merang, larutkan dg 50 ml air, saring
Sirup gula secukupnya
500 ml santan matang

Cara membuat:
1. Campur tepung, air dan garam. Masak dengan api kecil sampai mendidih dan kental.
2. Siapkan baskom berisi air es. Letakan saringan cendol diatasnya.
3. Tuang sebagian adonan dawet. Tekan2 sampai keluar saringan.
4. Tuang cendol, santan dan gula



Tidak ada komentar:

Posting Komentar