Minggu, 01 Mei 2016

Cup Cake Pisang Ambon

Dengan bahan yang sangat sederhana bisa menghasilkan kue yang sangat lembut. Setiap bolu yang disubtitusi dengan pisang, tape, tahu atau buah yang lainnya pasti akan menghasilkan tekstur yang lembut namun tidak tahan lama karena kandungan airnya jadi lebih tinggi.

Gunakan pisang yang matang sempurna biasanya kulitnya sudah berbintik-bintik hitam. Pisang yang digunakan umumnya pisang raja dan pisang ambon. Pisang Raja mempunyai aroma yang wangi, ada bintik-bintik atau serat-serat keunguan tepatnya di penampakan bolunya sedangkan pisang ambon dia tetap bersih dengan aroma harum wangi. Jiah susah untuk mendeskripsikan aroma.

Toping sesuai selera, mau polos saja sudah enak. Kemerin saya gunakan toping coklat, tapi begitu difoto jadinya nggak jelas keliatan sepertinya anglenya gak pas. Coklat topingnya ini hasil kecelakaan. Maunya dibuat pasta coklat setelah saya tim kan encer banget tuh coklat, jadi saya kocok berkali-kali sampai dingin. Ketika hangat saya kocok pasta belum pecah dan kesalahan yang saya lakukan adalah setelah dingin saya kocok akhirnya susu dan coklatnya misah >o<

Eits sudah dulu ya curhatnya hehehe....
Ini resep untuk cup cake pisangnya. Resep aslinya untuk loyang tulban.

Cup Cake Pisang
Source: Bu Yati Varia Bakery
Modified by Avit

Bahan:
5 btr tetlur
100 gr gulpas
1 sdt SP
325 gr pisang tanpa kulit, haluskan
230 gr terigu protein rendah
2 sdm susu bubuk
125 gr margarin cair
1/4 sdt garam

Cara membuat:
1.Panaskan oven suhu 180.
2. Kocok gula dan telur sampai mengembang, tambahkan SP. Kocok lagi sampai benar-benar mengembang dan putih pucat. Masukkan pisang yang sudah dihaluskan kocok sampai rata. Matikan mikser.
3. Masukkan susu dan terigu yang sudah diayak. Bagi jadi 3 bagian. Aduk balik.Setiap kali menuang terigu aduk balik sampai rata.
4. Tuang dicetakan yang sudah diberi alas. Oven sampai matang kurleb 15 menit
Untuk 30 pcs

Martabak

Tiap kali pulang ke tempat yangti krucil-krucil itu pasti tiap hari selalu minta dibelikan martabak. Minggu lalu sampai 2 si kakak seporsi besar habis sendiri ^o^ Dulu pernah coba buat tapi belum ketemu rasa martabak seperti yang dijual. Ternyata rahasianya ada di bumbu ngohiong kalau yang mau praktis. Kalau yang mau langsung pas memasak bisa menggunakan campuran adas manis/Dill, kapulaga, bunga pekak/lawang, kayu manis dan cengkeh.

Isian martabak bisa disesuaikan dengan bahan yang ada di dapur. Untuk kali ini saya buat martabak sayur, karena martabak jamurnya gak sempat difoto baru selesai angkat sudah pada rebutan :)

Yang harus disiapkan adalah membuat adonan kulitnya. sebaiknya kulit dibuat pagi harinya atau sore hari. Perndaman dengan minyak supaya adonan kulit tidak menjadi kering waktu proses pengistirahatan. Sisa kulit yang tersisa bisa digunakan menjadi roti cane/maryam. Saya buat porsi kecilnya ya cukup untuk 2-3 orang saja jika ingin porsi besar sisa dikalikan :) Untuk memipihkan adonan karena saaya tidak punya meja marmer saya gunakan loyang yang dibalik.

Untuk pemakaian telur sesuai selera, ada telur bebek lebih mantap dan mengembang. Untuk ukuran kulit disesuaikan dengan wajar datar yang ada, saya pakai wajan dari panci serbaguna karena agak lebar dibanding yang teflon. Jika punya cuman yang teflon bagi kulit dalam porsi kecil.


Martabak Telur
Source: booklet Saji 2000 kl gak salah
Modified by me

Kulit:
50 gr terigu protein sedang
seujung garam
1/4 sdt migor
kurleb 25 ml air
minyak goreng untuk merendam secukupnya

Isi
3 btr telur
3 btg daun bawang, iris halus
seujung ngohiong
garam dan gula secukupnya
1 sdm abon ayam
2 sdm rogout sayur
Minyak goreng untuk menggoreng secukupnya

Cara Membuat:
1. Kulit: Campur semua bahan, uleni sampai kalis. Penambahan air gunakan sendok biar tidak kelebihan. Rendam di dalam menyak sampai seluruh bagian terendam. Diamkan minimal 4 jam, saya hampir 10 jam.
2. Isi: Campur semua bahan isi, kocok rata.
3. Panaskan penggorengan. Pipihkan kulit di atas loyang sampai lebar dan tipis.Setelah minyak panas letakkan kulit beri isian. Lipat bagian tepinya. Goreng sampai kuning kecoklatan. Sajikan